Disebut Hal kehidupan yang penuh warna
diambilah kanvas untuk bisa membandingkan
namun warna-warna yang tersedia,
tak ada yang pantas sanggup untuk digese dalam kain,
Kanvas mengambil hitam seakan menggambarkan gelap,
bukan, sang pelukis masih melihat cerah di lukisannya,
kanvas mengambil putih yang menggambarkan kesucian,
bukan, sang pelukis masih melihat buram di lukisannya,
Kemudian sang pelukis berangan-angan,
menatap melihat indahnya warna pelangi,
diambilah macam warna sesuai dengan pelangi,
akan dikanvaskan malah pudar dan
menghilang pelangi itu,
ingatan pelukis tak bisa lagi sama dengan kenyataannya,
hingga akhir pelukis turun tahta sebagai pelukis,
tidaklah ingin disebut melukis,
karena nyatanya tidak bisa melukis secara sama,
dan sepadan dengan Hal Kehidupan..........
#Poejangga_Belgedes
